Pengungsi Suriah tiba di Jerman (img: theguardian) |
bersamaislam.com Jerman - Kereta api yang memuat ratusan pengungsi dari Suriah akhirnya tiba di Austria dan Jerman setelah polisi Hongaria tiba-tiba memperbolehkan para migran tersebut berkemah di sekitar stasiun kereta api Budapest untuk meninggalkan negara itu tanpa pemeriksaan visa.
Seperti dilansir theguardian, Rabu (02/09/2015), ratusan laki-laki, perempuan dan anak-anak yang melarikan diri dari perang sipil Suriah terus berdatangan dari timur. Pemerintah Hongaria membiarkan para pengungsi tanpa dokumen tersebut melakukan perjalanan ke arah Jerman, negara yang mereka tuju. Eropa sebelumnya bersikeras bahwa aturan Uni Eropa mencegah membiarkan orang-orang tanpa visa untuk melakukan perjalanan seterusnya ke arah barat.
Para pengungsi yang memasuki Hongaria sudah lebih dari 2.000 orang per hari selama Agustus 2015 dan mereka telah mendirikan kamp-kamp darurat di luar dua stasiun utama di Budapest.
"Jerman Yes! Hongaria No! Biarkan kami lewat," teriak ratusan pengungsi Suriah selama protes akhir pekan kemarin. Mereka menuntut adanya pelonggaran aturan suaka oleh Berlin yang berarti mereka bisa lewat.
Pada Senin (31/08/2015) pagi, polisi meninggalkan tempat tersebut sehingga para pengungsi segera naik kereta api ke arah barat. Para pengungsi Suriah menyebut Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai 'Mama Merkel', mengacu pada responnya yang penuh kasih atas krisis mereka.
Senin kemarin, kereta api dari Wina menuju Hamburg tiba di Passau, Jerman. Para polisi mengenakan rompi anti peluru untuk berjaga-jaga, menurut seorang saksi mata dari Reuters.
Merkel, yang negaranya kedatangan sekitar 800.000 pengungsi tahun ini, mengatakan sebelumnya bahwa krisis ini bisa menghancurkan kesepakatan Schengen jika negara-negara Uni Eropa lainnya tidak mengambil bagian dalam penyelesaiannya.
"Jika kita tidak berhasil mendistribusikan pengungsi maka tentu saja pertanyaan Schengen akan menjadi agenda bagi banyak orang," katanya dalam konferensi pers di Berlin. "Kami berdiri di hadapan agenda nasional yang besar. Itu akan menjadi tantangan utama tidak hanya untuk hari ini tapi untuk jangka waktu yang panjang. " ujarnya.
Dua kereta tiba dari Hongaria di stasiun Munich membawa beberapa ratus pengungsi sebagian besarnya berasal dari Suriah. Pria, wanita dan anak-anak tersenyum lega saat menginjak tanah di Jerman dan polisi menggiring mereka dari stasiun untuk segera didaftarkan.
Ini kemudian mengikuti jejak Turki, yang sejak beberapa waktu yang lalu telah bersedia menampung hampir dua juta pengungsi asal Suriah dan Irak. Presiden Recep Tayip Erdogan kerap mengkampanyekan dukungannya terhadap para pengungsi kepada PBB dan negara-negara Eropa.
"Apakah kita harus meminta saudara kita tidak datang dan mati di Suriah?" kata Erdogan ketika mengucapkan pidato di hadapan anggota parlemen partainya. (mh/theguardian)
0 Comments