Tata Cara dan Panduan Shalat Gerhana Matahari

Ilustrasi shalat gerhana
bersamaislam.com - Gerhana matahari di tanah air akan terjadi besok, Rabu (09/03/2016). Peristiwa gerhana juga pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW bertepatan dengan wafatnya putra beliau bernama Ibrahim.

Kala itu para sahabat mengira gerhana tersebut ada kaitannya dengan meninggalnya sang putra, namun Nabi Muhammad SAW mengatakan peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan untuk melaksanakan shalat sunat dua rakaat yang disebut dengan shalat kusuf sebagai wujud kesyukuran.

Shalat sunat gerhana matahari atau shalat kusuf berbeda dengan shalat sunat yang lain. Shalat ini dilakukan untuk memohon agar keburukan yang terkandung dari terjadinya gerhana tidak menimpa manusia. Hukum shalat gerhana matahari sama seperti gerhana bulan yakni sunnah mu'akkad.

Tata cara shalat gerhana dan jumlah rakaatnya mencakup beberapa hal berikut:

1. Tidak ada adzan maupun iqamat untuk shalat gerhana

Para ulama sepakat bahwa shalat gerhana tidak dikumandangkan azan maupun iqamat. Yang dianjurkan adalah cukup dengan menyerukan kalimat,

"Ash-Shalaatu Jaami'ah"

Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr ra., ia mengatakan,

"Ketika terjadi gerhana matahari di zaman Rasulullah SAW, diserukanlah, 'Innash shalaata jaami'ah'
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Jumlah raka'at shalat gerhana

Shalat gerhana dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan dua kali ruku' pada masing-masing rakaatnya sehingga total menjadi 4 ruku' dan 4 sujud dalam dua rakaat shalat.

3. Dikeraskannya bacaan dalam shalat gerhana

Bacaan shalat gerhana dikeraskan sebagaimana yang telah dikerjakan Nabi Muhammad SAW.

Dari Aisyah ra ia berkata Nabi Saw mengeraskan bacaan (surah) beliau pada saat gerhana. Setelah beliau selesai menyelesaikan bacaannya, beliau bertakbir lalu ruku'. Dan jika bangun dari ruku' tadi, beliau mengucapkan,

"Sami'allaahu liman hamidah, Rabbana wa lakal hamdu."

Kemudian pada shalat gerhana itu, beliau pun kembali membaca (surah) hingga berjumlah 4 (empat) kali ruku' dalam 2 (dua) rakaat, dan 4 (empat) kali sujud." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Dikerjakan secara berjamaah di mesjid atau mushalla

Jumhur ulama berpendapat disunnahkan mengerjakan shalat gerhana secara berjamaah dan dilakukan di mesjid atau mushalla, bukan di lapangan seperti halnya dalam shalat 'ied.

5. Dianjurkan untuk banyak bersedekah

Pada pelaksanaan shalat ini pula kaum muslimin dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Dalam pelaksanaan di mesjid, panitia bisa mengadakannya dengan bakti sosial. Bisa pula dermawan menyedekahkan makanan untuk para jamaah yang disantap usai shalat sunat.

*sumber: http://www.intriknews.co/2016/03/panduan-shalat-gerhana-matahari.html