Mesjid Islamic Center of Victoria Texas terbakar sampai habis |
bersamaislam.com Texas - Sebuah kebakaran terjadi pada Sabtu (28) pagi dan menghanguskan sebuah masjid di Texas. Kebakaran di mesjid yang bernama Islamic Center of Victoria itu ditenggarai sebagai aksi dari kebencian sejumlah pendukung Presiden Donald Trump yang seolah mendapat restu dari presidennya. Kejadian itu terjadi setelah Trump mengumumkan kebijakan Muslim Ban yang melarang masuknya muslim ke Amerika beberapa waktu yang lalu. Padahal mesjid tersebut juga mengalami peristiwa perampokan seminggu yang lalu.
Sejumlah pemilik toko yang tinggal berdekatan dengan mesjid tersebut melihat asap dan api yang mengepul sekitar pukul 2:00 dini hari. Beberapa saat kemudian mobil pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian.
"Sangat menyedihkan melihat mesjid yang telah berdiri sekian lama di sana dan sekarang saya harus menontonnya runtuh ke bawah. Apinya sangat besar, mesjidnya benar-benar hancur," ujar Shahid Hashmi, yang menjabat sebagai Ketua Islamic Center of Victoria.
Ketua Dinas Pemadam Kebakaran Victoria Marsekal Tom Legler meminta bantuan dari Badan Federal Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak Texas untuk menentukan penyebab kebakaran tersebut. Hashmi sendiri mengatakan bahwa pihak berwenang mengatakan kepadanya bahwa terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebabnya.
"Semua sudah habis terbakar. Kami tidak menyimpan bahan atau barang yang menjadi penyebab kebakaran. Jadi saya yakin mereka akan menemukan penyebabnya dalam beberapa hari ini," ujar Hashmi kepada awak media pada Sabtu (28/1).
Saat kejadian, Imam mesjid terjaga di shubuh hari dan sempat memeriksa sistem pengawasan mesjid secara online dan ternyata alarm dimatikan dan pintu didobrak. Keamanan mesjid mudah dibobol karena pada 21 Januari lalu, seorang pencuri masuk dan mencuri sejumlah elektronik, termasuk laptop," lanjutnya.
Tidak ada korban luka dalam peristiwa kebakaran mesjid yang dibangun pada tahun 2000 tersebut. Butuh waktu sekitar empat jam bagi petugas pemadam untuk memadamkan api.
Hashmi, yang telah tinggal di kota Victoria selama 32 tahun, mengatakan bahwa jamaahnya yang berjumlah sekitar 140 orang mulai terancam keselamatannya. Mereka mendapat dukungan dari jamaah lain di kota yang berjarak sekitar 115 mil arah barat daya dari kota Houston. Dia pun sudah menerima tawaran bangunan sementara bagi jamaah untuk beribadah.
"Ketika kejadian 9/11 terjadi, Muslim dan non-Muslim semua berkumpul. Tentu saja, kami akan membangun kembali mesjid ini," jelasnya.
Badan hukum Victoria pada hari Sabtu (28/1) melaporkan bahwa pada bulan Juli tahun 2013 lalu seorang pria menulis pesan kebencian bertuliskan "H8" yaitu singkatan yang berarti "kebencian" di dinding luar mesjid.
Pada tanggal 7 Januari lalu, sebuah masjid yang sedang dibangun yang terletak di dekat Danau Travis Austin juga dibakar hingga habis, diduga juga akibat kebencian terhadap minoritas muslim di sana.