Bagi
seorang muslim yang baik dalam menyikapi setiap kesalahan yang pernah diperbuat
ia akan menyesalinya dan bisa banyak belajar serta mengambil pelajaran atau
hikmah sebagai batu loncatan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan
berusaha dengan penuh kesungguhan hati untuk tidak melakukannya lagi, terlebih
jika kesalahan tersebut berhubungan dengan Allah, maka orang tersebut akan
langsung bertaubat.
Kita
tahu bahwa Allah SWT. menganugrahkan banyak sekali nikmat seperti akal, pikiran,
dan hati di samping nikmat dalam hal kemampuan dan kekuatan fisik. Hal-hal
tersebut pasti Allah berikan dengan segala tujuannya yaitu agar bisa belajar
banyak dari sekitar termasuk terhadap segala bentuk kesalahan-kesalahan dan
bisa memperbaikinya agar lebih baik dari waktu ke waktu.
SEHINGGA MANUSIA TIDAK MENYERAH ATAU PUTUS ASA TERHADAP KEADAAN YANG DIAANGGAP SULIT DAN BERAT
Hal-hal
sederhana yang dapat dilakukan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dari
sebelumya adalah muhasabah. Muhasabah sendiri bisa diartikan sebagai mawas
diri, introspeksi, bercermin, melihat, bahkan memeriksa diri. Dengan muhasabah
diri, kita bisa mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri.
Ketika
muhasabah terhadap diri sendiri sudah dilakukan, cobalah untuk muhasabah
terhadap orang lain. Semisal jika pernah berbuat kesalahan atau kejahatan
kepada orang lain maka segerakanlah untuk meminta maaf atas hal yang telah
dilakukan kepada orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah ia yang pertama
untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan terhadap orang lain.
Allah
SWT. tidak akan pernah diam terhadap mereka yang selalu berusah menjadi manusia
yang lebih baik lagi dari sebelumnya semata-mata karena orang tersebut menyukai
segala bentuk kebaikan sehingga terus menerus memperbaiki serta meningkatkannya
tanpa merasa lemah dan cukup, maka Allah akan selalu mencintai orang tersebut. Dalam
sebuah hadits Nabi menegaskan, “Seorang mukmin yang kuat dalam segala kebaikan
lebih utama dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah daripada segala
kebaikan” (HR. Muslim).
0 Comments